Dalam penggunaan internet sehari-hari terdapat dampak positif dan negatif bagi remaja. Dampak negatif pengguna internet, adalah:
- Pornografi
Saking terlalu gampangnya mendapatkan informasi di internet, internetpun
terkadang menjadi ajang pornografi. Hal ini harus di antisipasi bagi
orangtua yang tidak menginginkan anaknya menyalahgunakan dunia internet.
Situs atau homepage yang berbau pornografi sering kali terbuka ditengah
iklan, atau bahkan dicari dengan sengaja. Hal ini salah satu penyebab
diadakan pemblokiran situs pornografi di Indonesia.
- Perjudian
Sudah tidak dipungkiri dengan internet dapat berkomunikasi dengan jarak
tak terhingga, membuat para pelaku perjudian terjun dalam internet dan
menyalahgunakan internet untuk berjudi jarak jauh dan aman atau bahkan
berjudi secara online.
- Penipuan
Penipuan dapat terjadi dimana saja dan kapan saja, termasuk internet
maraknya berkenalan dengan orang asing juga salah satu hal yang dapat
dijadikan modus, atau bahkan iklan yang berkedok hadian jutaan miliyar.
Hal yang patut kita lakukan adalah mengindahkan hal-hal yang belum tau
pusat informasinya.
- Kurang bergaul
Dengan informasi yang sangat banyak dan tak terhingga didunia internet
mengurangi waktu bergaul dengan teman-teman yang lain khususnya para
pelajar atau mahasiswa, bahkan di zaman yang telah canggih ini anak SD
pun sudah berkenalan dengan dunia internet, hal ini mengurangi waktu
mereka untuk berkomunikasi dengan teman sebayanya dan hal ini akan
berdampak penyimpangan sosial dimasa depannya.
- Kecanduan
Bila seseorang merasa lebih nyaman dengan fasilitas dan informasi dalam
internet, dalam dirinya timbul rasa tidak peduli dengan waktu, hal ini
menyebabkan ketergantungan kepada internet bahkan kecanduan untuk pelaku
game online
dan jejaring sosial media. Tentu dibutuhkan perhatian khusus dari pihak
orangtua agar anaknya yang masih dibawah umur tidak mengalami
kesimpangan sosial karena internet.
Dampak positif dalam penggunaan internet, yaitu:
- Media komunikasi
Hal yang terlintas pada benak kita adalah chatting, salah satu media
yang digunakan untuk berkomunikasi. Dan contoh media yang sering
digunakan adalah facebook, twitter, friendster, Mirc. Selain itu
internet juga dapat digunakan untuk mengirim E-mail, dan melakukan video
conference atau bahkan berkomunikasi langsung lewat telephone via
online. Hal ini memudahkan bagi para pengguna jejaring sosial untuk
dapat berkomunikasi dan mengenal seseorang tanpa memikirkan jarak
ataupun tempat.
- Sumber informasi
Informasi di internet sangatlah baru dan selalu diperbaharui setiap
waktu, terlebih lagi internet berhubungan dengan informasi di seluruh
dunia, para pecandu informasi akan tetap bisa mencari informasi tanpa
terhalangi oleh jarak dan tempat dengan adanya Google, Yahoo, dan
website-website yang lain, bahkan mahasiswa sekalipun dapat mengetahui
kelulusannya lewat internet tanpa harus mendatangi ke kampusnya. Dan hal
inipun sangat berguna bagi pelajar yang ingin belajar otodidak dalam
suatu hal terlebih dengan adanya gambar yang dapat dicari di internet
memudahkan pelajar untuk dapat praktek otodidak, karena internet
menyediakan segala keperluan informasi yang kita butuhkan.
- Media pendidikan sekaligus hiburan
Internet kini diolah sedemikian rupa hingga tersedia software atau
aplikasi yang menunjang dan mengasah pendidikan anak, yang iringi dengan
hiburan agar pembaca tidak merasa bosan. Dengan belajar melalui
internet anak dapat mendapatkan pendidikan yang lebih luas. Beberapa
game juga diaplikasikan untuk meningkatkan kecerdasan
anak, dengan gambar yang dirancang begitu menarik dan materi yang tidak
membosankan mengundang minat anak untuk melatih konsentrasi, dampaknya
anak akan dapat belajar untuk memecahkan suatu hal dan lebih
berkonsentrasi dalam menyelesaikan masalah.
- Memudahkan belanja dan berinteraksi
Dengan adanya E-commerce memudahkan kita untuk berbelanja tanpa harus
mendatangi Mall atau tempat jual beli barang yang kita inginkan.
Internet tidak hanya untuk mencari data atau informasi yang dicari saja,
tetapi dapat digunakan sebagai tempat berjualan barang dan jasa. Telah
tersedia pembayaran kartu kredit dalam internet (E-Banking) sehingga
konsumen tidak perlu pusing-pusing untuk membayar di kassa, tentu hal
ini sangat berguna bagi para wanita karir yang tidak mempunyai waktu
untuk berbelanja keluar rumah.
Anti Sosial, dampak positif dan negatif yang ditimbulkan oleh pesatnya
perkembangan internet yang telah disebutkan diatas, secara langsung atau
tidak langsung dapat berpengaruh pada psikologis si pengguna (kita).
Pengaruh atau dampak dari perkembangan internet pada psikologis pengguna
juga ada sisi positif dan negatifnya. Untuk sisi positifnya, seperti
yang telah disebutkan di atas, meningkatkan daya kreatifitas.
Meningkatnya kreatifitas ini dipengaruhi oleh pribadi yang selalu ingin
berkembang dan berinovasi. Dengan banyaknya informasi yang tersedia
& didapatkan dari internet, maka si pengguna pun terlatih untuk
menciptakan atau membuat informasi – informasi dan “karya” yang baru.
Dampak negatif dari perkembangan internat bagi psikologis pengguna
diantaranya adalah menurunnya moral pengguna, Mengapa? Penurunan moral
ini sangat berkaitan dengan pornografi yang tersebar bebas di internet
dan dapat diakses oleh umum. Lalu dapat menyebabkan dampak anti sosial
bagi pengguna. Hal ini mungkin baru kiat dengar, tetapi dalam beberapa
kasus hal ini memang ada. Dampak anti sosial ini terjadi karena si
pengguna menjadi addict(ketagihan) terhadap internet itu sendiri. Addiction
ini sendiri terjadi karena pengguna menemukn kenyamanan yang lebih saat
menggunakan fasilitas internet ini. si pengguna lebih nyaman berada dan
berinteraksi di/dengan dunia maya dibandingkan dengan di/dengan dunia
nyata, sehingga dia lebih memilih internet daripada hal lain hal ini
biasa disebut dengan internet addiction. Selain internet addiction, Cyber-relational addiction pun bisa menjadi salah satu faktor penyebab terbentuknya sifat/pribadi yang anti sosial dalam dunia nyata.
Dalam kasus lain, dampak negatif dari internet terhadap psikologis
pengguna adalah si pengguna menjadi pribadi yang tertutup. Hal ini
biasanya disebabkan karena si pengguna telah “bersahabat baik” dengan
dunia maya tanpa batas ini sendiri yaitu dengan membiasakan diri
bercerita tentang apa yang dia rasakan di fasilitas – fasilitas internet
contohnya di blog, jejaring sosial, dll. Dari penjabaran di atas, dapat
kita lihat dampak atau pengaruh negatif dari perkembangan internet
lebih banyak dibandingkan dengan dampak positifnya. Tetapi semua itu
tidak selalu bisa menjadi acuan atau paradigm kita terhadap internet,
mengapa? Hal itu semua kembali lagi kepada diri setiap individu pengguna
fasilitas internet. Baik buruk efek internet yang menentukan kita
sebagai pengguna. Jadi, gunakanlah fasilitas media komunikasi internet
ini dengan bijak. Perilaku antisosial merupakan perilaku
menentang kepada norma-norma yang sedang berlaku dalam masyarakat
(Connor, 2002). Rutter, Giller, dan Hagell (1998) secara ringkas
memberikan definisi perilaku antisosial sebagai perbuatan-perbuatan yang
melanggar hukum yang merujuk pada perilaku orang-orang usia muda.
Beberapa dari perilaku ini adalah normatif pada usia tertentu sesuai
perkembangan anak, dan seringkali dimunculkan selama masa remaja, yang
menjadi prediktor kuat dari adjustement problems, (Kohlberg, Ricks, & Snarey, 1984, dalam Eddy & Reid, 2001).
Pornografi, Generasi muda zaman sekarang bukanlah yang pertama tertarik dengan
pornografi. Pornografi sudah ada sejak zaman Yunani dan Romawi kuno
dengan gambar-gambar kelamin pria. Di India, banyak kuil kuno dihiasi
dengan patung-patung seksual, dan Jepang pada peradaban abad ke-16
melihat representasi seksual sebagai sesuatu yang normal.
Tapi
beberapa penelitian menemukan bahwa kehadiran internet membuat akses
pornografi lebih mudah dari sebelumnya dan ada kekhawatiran bahwa ini
berdampak terhadap kesehatan emosional dan fisik, terutama bagi anak
muda yang sering menontonnya.
Judi, merupakan bentuk perjudian yang menggunakan internet.
Meningkatnya popularitas berbagai bentuk perjudian internet seperti
online poker, bingo dan casino online sangat mempengaruhi masyarakat.
Eksposur berlebihan ke situs perjudian online dapat menyebabkan
kecanduan. Perjudian adalah tentang menang dan kalah. Kehilangan uang
dalam jumlah besar dapat menyebabkan depresi. Taruhan dengan uang dalam
jumlah besar dapat menyebabkan kebangkrutan.
Beberapa tahun terakhir ini pengembangan peluang judi online telah
sampai untuk anak-anak dan remaja. Situs-situs perjudian online sudah
mulai menargetkan banyak kawula muda dari masyarakat, karena lebih mudah
untuk memikat mereka dengan hadiah gratis dan diskon. Survei telah
mengungkapkan bahwa anak-anak dan remaja adalah yang paling terkena
dampak perjudian online.
Kurangnya regulasi menimbulkan penyebaran praktek-praktek ilegal dan
penggunaan sumber daya yang tidak adil. Praktek perjudian yang tidak
diatur dapat mengakibatkan pengeluaran uang yang tidak beralasan dan
buang waktu. Selain itu, judi internet melibatkan transfer dana online
yang memerlukan pertukaran informasi melalui internet. Hacker dapat
dengan mudah mengakses rincian pengguna tersebut dari situs-situs
perjudian online.
Gangguan judi patologis memiliki gejala yang mirip dengan kecanduan. Hal
ini menggambarkan dimana seseorang terkait dengan perjudian sehingga
perilakunya menghambat kehidupan sosialnya. Korban gangguan judi
patologis tetap sibuk dengan pikiran perjudian. Mereka merasa perlu
untuk berjudi dengan uang dalam jumlah tinggi. Mereka cenderung
mengambil risiko dalam jumlah besar dan gagal untuk menahan godaan
perjudian. Kerugian dari perjudian internet adalah membuang waktu berharga dan
uang. Waktu yang berharga dan uang yang dapat diinvestasikan untuk
tujuan konstruktif daripada terbuang untuk taruhan.
Deindividuasi, pertama adalah rendahnya identiafiabilitas seseorang,
maksudnya adalah individu tidak dapat memahami dirinya secara baik,
jadi dia menggunakan pendapat kelompok untuk dijadikan nilai dalam
dirinya. Kedua adalah rasa keanggotaan dalam kelompok, dimana individu
tidak merasa dia sangat dibutuhkan dalam kelompok dan merupakan bagian
penting dari kelompok dan sebagai konsekuensinya ia harus mematuhi
aturan kolektif yang telah dibuat kelompok tersebut. Ketiga adalah
Ukuran kelompok, maksudnya adalah Semakin besar ukuran kelompok dari
segi kuantitas maupun kualitas, maka akan semakin besar kemungkinan
terjadinya deindividuasi didalamnya. Karena mereka semakin merasa
berkuasa dan memiliki otonomi terhadap apa yang terjadi di kelompoknya.
Terakhir adalah kebangkitan personil, ikatan yang terjadi secara intra
dari anggota kelompok, sehingga menghasilkan emosi yang sama.
Deindividuasi juga memiliki peranan dalam agresi dan anti-sosial. Dampak negatif perilaku deindividuasi adalah seseorang akan merasa dirinya lebih baik dari orang lain (sombong), dan cenderung tidak peduli terhadap orang lain.