MEMPENGARUHI PERILAKU
I.
PENDAHULUAN
Sebenarnya
dalam mempengaruhi perilaku orang lain adalah sulit dan tidaklah mudah, karena
sebagian orang mungkin mudah kita pengaruhi namun sebagian lainnya sangat sulit
juga untuk di pengaruhi. Kenapa sulit untuk mempengaruhinya? Karena kita tidak
tahu dan belum tahu cara bagaimana untuk meyakinkan mereka agar bisa memiliki
kesamaan dengan apa yang kita pikirkan. Perilaku merupakan hal yang berkaitan
erat dengan kehidupan sosial manusia, perilaku seseorang dapat dinilai berdasarkan bagaimana
ia menunjukkan sikap saat berkomunikasi dengan orang lain. Sikap yang baik akan
menghaasilkan perilaku yang baik, begitupula sebaliknya.
Namun tak jarang perilaku itu
sendiri berubah. Perubahan bisa terjadi setiap saat, dan merupakan proses yang
dinamik serta tidak dapat dielakkan. Berubah berarti beranjak dari keadaan yang
semula. Tanpa berubah tidak ada pertumbuhan dan tidak ada dorongan. Namun
dengan berubah terjadi ketakutan, kebingungan dan kegagalan dan kegembiraan.
Setiap orang dapat memberikan perubahan pada orang lain. Merubah orang lain
bisa bersifat implicit dan eksplisit atau bersifat tertutup dan terbuka.
Perubahan itu sendiri dapat merubah seseorang menjadi lebih baik, ada juga yang
berubah menjadi lebih buruk. Perubahan perilaku itu sendiri dipengaruhi oleh
banyak hal.
II.
PENGERTIAN PENGARUH
- · Pengertian Pengaruh menurut Norman Barry
Pengaruh
adalah suatu tipe kekuasaan yang jika seseorang yang dipengaruhi agar bertindak
dengan cara tertentu,dapat dikatakan terdorong untuk bertindak
demikian,sekalipun ancaman sanksi yang terbuka tidak merupakan motivasi yang
mendorongnya.
- · Pengertian Pengaruh menurut Uwe Becker
Pengaruh
adalah kemampuan yang terus berkembang yang berbeda dengan kekuasaan tidak
begitu terkait engan usaha memperjuangkan dan memaksakan kepentingan.
- · Pengertian Pengaruh menurut Robert Dahl
A
mempunyai pengaruh atas B sejauh ia dapat menyebabkan B untuk berbuat sesuatu
yang sebenarnya tidak akan B lakukan.
- · Pengertian Pengaruh menurut Bertram Johannes Otto Schrieke
Pengaruh
merupakan bentuk dari kekuasaan yang tidak dapat diukur kepastiannya.
- · Pengertian Pengaruh menurut Jon Miller
Pengaruh
merupakan komoditi berharga dalam dunia politik Indonesia.
- · Pengertian Pengaruh menurut Albert R.Roberts & Gilbert
Pengaruh
adalah wajah kekuasaan yang diperoleh oleh orang ketika mereka tidak
memiliki
kewenangan untuk mengambil keputusan.
III.
KUNCI-KUNCI PERUBAHAN PERILAKU
Kemiskinan
merupakan kondisi buruk dan satu satunya persoalan yang sistematik. Sehingga
perlu ada solusi sebagian bentuk perubahan masyarakat dari kondisi miskin yang
tidak berdaya,menjadi berdaya. Secara definisi,masyarakat adalah kumpulan
individu-individu yang saling berinteraksi dan memiliki komponen perubahan yang
dapat mengikat satu individu dengan satu individu lain dengan perilakunya.
Masyarakat
yang berubah adalah masyarakat yang terdiri dari satu individu kepribadian
(personality) baik. Sebagai contoh, apakah Narji Cagur yang berwajah ‘agraris’
lebih baik dibandingkan dengan Raffi Ahmad? Oleh karena itu, kunci perubahan
masyarakat adalah membentuk daya intelektual dan perbuatan yang menjunjung
tinggi nilai-nilai kemanusiaan,sehingga terjadilah perubahan perilaku yang
secara otomatis diikuti dengan perubahan masyarakat.
Seperti
yang disebutkan diatas personality itu sendiri,dan bentuk personality adalah
perilaku. Artinya,bagaimana dia berpikir begitulah dia berbuat,dan sebaliknya.
Sementara itu, perbuatan adalah aktualisasi kecenderungan manusia terhadap apa
yang dipikirkan. Perbuatan yang lahir tidak atas idealisme seseorang bukan
merupakan cerminan perbuatan yang dimaksud. Artinya, perbuatan terbentuk dari
idealisme yang satu. Daya intelektual disatukan dengan perbuatan akan
melahirkan idealisme sejati. Perubahan masyarakat akan berimplikasi terhadap
perubahan individu,karena di dalamnya ada interaksi sebagai kontrol sosial yang
dapat mendidik manusia.
Pertambahan
jumlah penduduk di dunia dewasa ini semakin sulit dikendalikan. Sementara itu,
sumber-sumber kehidupan yang tersedia di alam semakin tipis. Dari keadaan yang
demikian itulah, timbul adanya perubahan dalam kehidupanbermasyarakat.
Ada dua faktor yang mendorong terjadinya proses perubahan suatu masyarakat, diantaranya :
Ada dua faktor yang mendorong terjadinya proses perubahan suatu masyarakat, diantaranya :
a. Faktor eksternal, yakni kekuatan-kekuatan
yang datang dari luar
b. Faktor internal, yakni kekuatan-kekuatan
yang muncul dari dalam masyarakat itusendiri
Faktor-faktor atau kekuatan lingkungan dan luar dapat mengakibatkan
nilai-nilai kehidupan suatu masyarakat dapat mengalami hal-hal berikut :
a. Percepatan pergeseran, apakah
nilai-nilai lama akan diganti dan dihilangkan, disempurnakan, dikombinasikan,
atau dibiarkan hidup berdampingan dengan nilai-nilai baru
b. Kestatisan atau kelambatan proses
pergeseran
c. Penguatan eksistensi nilai-nilai
lama sehingga praktis nilai-nilai baru tidak diperlukan lagi di masyarakat
IV. BAGAIMANA MEMPENGARUHI PERILAKU BERBAGAI MODEL
Ada beberapa keterangan dalam
mempengaruhi perilaku orang lain :
- · Logical argument(Logos)
Pendekatan
berdasarkan Logical argument merupakan penyampaian ajakan menggunakan
argumentasi sebuah data-data yang ditemukan.
- · Emotional Argument (Pathos)
Pendekatan
berdasarkan Emotional Argument merupakan penyampaian pendekatan ajakan
menggunakan efek emosi positif dan negatif.
- · Argument Based on Credibility(Ethos)
Teknik
pendekatan seperti ini biasanya merupakan ajakan atau arahan yang akan diikuti
oleh komunikate atau audiens,karena komukiator merupakan kredibilitas sebagai
pakar dalam bidang tersebut.
Adapun
beberapa cara lain untuk mempengaruhi perilaku orang lain:
1. Ingratiation : suatu teknik untuk memperoleh kesepakatan dimana pemohon
pertama mengusahakan agar target menyukai mereka, kemudian berusaha untuk
mengubah tingkah laku sesuai dengan yang diinginkan.
2. Teknik “that’s-not-all” :Suatu teknik untuk memperoleh kesepakatan dimana
pemohon menawarkan keuntungan tambahan kepada orang-orang yang menjadi target,
sebelum mereka memutuskan apakah mereka hendak menuruti atau menolak permintaan
spesifik yang diajukan.
3. Jual mahal : Suatu teknik yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kesepakatan dengan memberikan kesan bahwa seseorang atau suatu objek adalah langka
dan sulit diperoleh.
4. Teknik deadline : Suatu teknik untuk meningkatkan
kesepakatan di mana orang yang menjadi target diberitahu bahwa mereka memiliki
waktu yang terbatas untuk mengambil keuntungan dari beberapa tawaran atau untuk
memperoleh suatu barang.
5. Teknik pique : suatu teknik untuk memperoleh kesepakatan di
mana minat orang yang menjadi target di-pique (distimulasi) oleh permintaan
yang tidak umum. Sebagai akibatnya, mereka tidak menolak permintaan secara
otomatis, seperti yang sering terjadi.
6. Teknik foot-in-the-door : Suatu prosedur untuk memperoleh
kesepakatan di mana pemohon memulai dengan permintaan yang kecil dan kemudian,
ketika permintaan ini disetujui, meningkat kepermintaan yang lebih besar (yang
memang mereka inginkan dari sejak awal).
7. Teknik Lowball : Suatu teknik untuk memperoleh kesepakatan dimana
suatu penawaran atau persetujuan diubah (menjadi lebih tidak menarik) setelah
orang yang menjadi target menerimanya.
8. Teknik
door-in the-face : Suatu
prosedur untuk memperoleh kesepakatan dimana pemohon memulai dengan permintaan
yang besar dan kemudian, ketika permintaan ini di tolak, mundur kepermintaan
yang lebih kecil (yang memang diinginkan dari sejak awal)
V.
WEWENANG
Wewenang
adalah kekuasaan yang ada pada seseorang atau sekelompok orang,yang mempunyai
dukungan atau mendapat pengakuan dari masyarakat. Karena memerlukan pengakuan
masyarakat,maka di dalam suatu masyarakat yang susunannya sudah kompleks dan
sudah mengenal pembagian kerja yang terinci,wewenang biasanya terbatas pada
hal-hal yang diliputinya, waktunya dan cara menggunakan kekuasaan itu.
Pengertian wewenang timbul pada waktu masyarakat mulai mengatur pembagian
kekuasaan dan menentukan penggunaannya. Akan tetapi,tidak ada suatu masyarakat
pun di dalam sejarah manusia yang berhasil dengan sadar mengatur setiap setiap
macam kekuasaan yang ada di dalam masyarakat itu menjadi wewenang. Selain
itu,tidak mungkin setiap macam kekuasaan yang ada dirangkum dalam suatu peraturan
dan sebenarnya hal itu juga tidak akan menguntungkan bagi masyarakat.
Apabila setiap macam kekuasaa
menjelma menjadi wewenang,susunan kekuatan masyarakat akan menjadi kaku karena
tidak dapat mengikuti perubahan-perubahan yang senantiasa terjadi di dalam
masyarakat. Adanya wewenang hanya dapat menjadi efektif apabila didukung dengan
kekuasaan yang nyata.
Wewenang dimaksudkan sebagai suatu
hak yang telah ditetapkan dalam tata tertib sosial untuk menetapkan
kebijaksanaan,menentukan keputusan-keputusan mengenai masalah-masalah penting,
dan untuk menyelesaikan pertentangan-pertentangan. Dengan kata lain, seseorang
akan mempunyai wewenang bertindak sebagai orang yang memimpin atau membimbing
orang banyak. Apabila orang membicarakan tentang wewenang,maka yang dimaksud
adalah hak yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang. Tekanannya adalah
pada hak, dan bukan pada kekuasaan.
Wewenang hanya mengalami perubahan dalam
bentuk, yaitu sebagai berikut:
1.
Wewenang
Kharismatis, Tradisional, dan Rasional (Legal)
Perbedaan antara wewenang
kharismatis,tradisional,dan rasional(legal) dikemukakan oleh Max Weber. Di
dalam membicarakan ketiga bentuk wewenang tadi, Max Weber memerhatikam sifat
adsar wewenang tersebut karena itulah yang menentukan kedudukan penguasa yang
mempunyai wewenang tersebut. Wewenang kharismatis merupakan wewenang yang
didasarkan pada kharisma,yaitu suatu kemampuan khusus (wahyu,pulung) yang ada
pada diri seseorang.
2. Wewenang Resmi dan Tidak Resmi
Di dalam setiap masyarakat akan dapat
dijumpai aneka macam bentuk kelompok. Dalam kehidupan kelompok-kelompok tadi
sering kali timbul masalah tentang derajat resmi suatu wewenang yang berlaku di
dalamnya. Sering kali wewenang yang berlaku dalam kelompok-kelompok kecil
disebut sebagai wewenang tidak resmi karena bersifat spontan.
3.
Wewenang
Pribadi dan Teritorial
Pembedaan antara wewenang pribadi dengan
teritorial sebenarnya timbul dari sifat dan dasar kelompok-kelompok sosial
tertentu. Kelompok-kelompok tersebut mungkin akan timbul karena faktor ikatan
darah,atau mungkin juga karena faktor ikatan tempat-tinggal, atau karena
gabungan kedua faktor tersebut.
4.
Wewenang
Terbatas dan Menyeluruh
Suatu dimensi lain dari wewenang adalah
pembeaan antara wewenang terbatas dengan wewenang menyeluruh. Apabila
dibicarakan tentang wewenang terbatas,maksudnya adalah wewenang tidak mencakup
semua sektor atau bidang kehidupan,tetapi hanya terbatas pada salah satu faktpr
atau bidang saja. Misalnya,seorang jaksa di Indonesia,mempunyai wewenang untuk
atas nama negara dan mewakili masyarakat menuntut seorang warga masyarakat yang
melakukan tindak pidana.
VI.
SUMBER
· Soekanto, Soerdjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja
Grafido Persada.
· Mayasari, Hesti. Analisis Perilaku Pembelian Ponsel Cerdas (Smartphone) Antara
Kebutuhan dan Gaya Hidup Konsumen di Kota Padang. Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan. Vol.3.No 1. 2012.
·
A. Baron, Robert. (2005). Social
Psychology. Jakarta : Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar