Kamis, 10 April 2014

METODE ILMIAH


PENGERTIAN dan SYARAT-SYARAT METODE ILMIAH


         Metode ilmiah adlah prosedur dalam mendpatkan pengetahuan yang disebut ilmu. Jadi, ilmu adalah pengetahuan yang didapatkan lewat metode ilmiah. Metodologi dalah suatu pengkajian dalam mempelajari aturan-aturan dalam metode tersebut. Jadi, metodologi ilmiah adalah suatu pengkajian dari peraturan-peraturan yang terdapat dalam metode.
     Tidak semua pengetahuan dapat disebut ilmu, sebab ilmu merupakan pengetahuan yang cara mendapatkannya harus memenuhi syarat tertentu. Syarat-syarat yang harus dipenuhi adalah :
1.       Obyektif, artinya pengetahuan itu sesuai dengan objeknya atau didukung fakta empiris
2.       Metodik, artinya pengetahuan itu diperoleh dengan menggunakan cara-cara tertentu
3.       Sistematik, artinya pengetahuan itu disusun dalam suatu sistem di mana satu sama lain saling berkaitan dan saling menjelaskan
4.       Berlaku umum, artinya pengetahuan itu tidak hanya berlaku atau dapat diamati oleh seseorang atau beberapa orang saja, tetapi semua orang dengan cara eksperimensi yang sama akan memperoleh hasil yang sama atau konsisten
Dalam hal ini, metode ilmiah menggabungkan cara berpikir deduktif dan cara berpikir induktif dalam membangun tubuh dan pengetahuannya. Cara berpikir deduktif adalah cara berpikir di mana ditarik suatu kesimpulan yang bersifat khusus dari pernyataan yang bersifat umum. Oleh karena itu, cara berpikir deduktif berdasarkan pada kriteria kebenaran koherensi atau teori koherensi. Rasionalisme adalah paham yang berpendapat bahwa rasio adalah sumber kebenaran. Sedangkan cara berpikir induktif terkait dengan empirisme, di mana dibutuhkan fakta-fakta yang mendukung. Oleh karena itu, cara berpikir induktif berdasarkan pada kriteria kebenaran korespondensi atau teori korespondensi.
Dengan metode ilmiah, pendekatan rasional digabungkan dengan pendekatan empiris. Secara sederhana, hal ini berarti bahwa semua teori ilmiah harus memenuhi dua syarat utama, yaitu :
a.       Harus konsisten dengan teori-teori sebelumnya yang memungkinkan tidak terjadinya kontradiksi dalam teori keilmuan secara keseluruhan
b.      Harus cocok dengan fakta-fakta empiris, sebab teori yang bagaimanapun konsistennya, kalau tidak didukung oleh pengujian empiris tidak dapat diterima kebenarannya secara ilmiah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar